Ilustrasi handphone android (pixabay) |
Opsiberita.com - Tim riset seluler McAfee melaporkan 43 aplikasi Android berbahaya. Seluruh aplikasi yang ada di Google Play Store dilaporkan bisa menguras baterai perangkat.
Semua aplikasi memiliki total 2,5 juta pemasangan. Sebagian besar aplikasi adware itu merupakan streaming media dan news agregator.
Bukan hanya baterai yang terkuras, banyak dampak dari aplikasi bermasalah bermasalah itu. Mulai dari berisiko pada profil pengguna, konsumsi data internet, dan melakukan iklan.
Adware tidak langsung bekerja setelah diinstall. Namun akan menunggu hingga beberapa minggu sebelum melakukan penipuan pada pengguna ataupun menghindari deteksi Google, dikutip Bleeping Computer, Rabu (9/8/2023).
Bleeping Computer mengatakan jika target korban aplikasi tersebut adalah masyarakat Korea Selatan. Namun tidak menutup kemungkinan modus yang sama ditemukan pada aplikasi lain degan demografi pengguna yang lebih beragam.
McAfee juga telah melaporkan temuannya pada Google dan seluruh aplikasi berbahaya dihapus dari Play Store.
Pengguna ponsel Android dapat memeriksa apakah ada aplikasi terkait dan menghabiskan banyak energi. Yakni dengan masuk ke menu Settings > Battery > Battery Usage. Di menu tersebut akan diperlihatkan total dan latar belakang penggunaan.
Selain itu menurut McAfee, aplikasi adware juga akan meminta izin menarik aplikasi lain. Biasanya ini digunakan oleh trojan perbankan untuk membuat laman phishing berada di atas aplikasi e-banking yang resmi. Namun dipastikan aplikasi terkait adware tidak terlihat ada aktivitas kejahatan phishing.
Para pengguna HP Android juga diingatkan melakukan beberapa hal sebelum akhirnya menginstall aplikasi. Mulai dari membaca ulasan aplikasi dan memeriksa izin apa saja yang diminta sebuah aplikasi sebelum melakukan pemasangan. (cnbci)