MHKI Sumut: "Usut Tuntas Soal Keluhan Stok Obat di RSU Pirngadi"

Sekjen DPW MHKI Sumut, Dr Redyanto Sidi, SH MH. (ob/ist)

Opsiberita.com
- Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia (MHKI) Sumatera Utara (Sumut) meminta agar dilakukan pengusutan tuntas terkait kekurangan  stok obat yang dikeluhkan seorang dokter di RSUD Pirngadi Medan.

Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPW MHKI Sumut, Dr Redyanto Sidi SH MH, apa yang disampaikan oleh dokter RSUD Pirngadi yang videonya viral di media sosial itu, harus dilakukan penelurusan lebih jauh.

"Ini harus diusut tuntas agar ke depan pelayanan kesehatan masyarakat semakin baik, jangan sampai ada yang menjadi korban, akibat stok obat-obatan yang kosong," kata Redyanto di Medan, Jumat (6/9/2024).

Ia menegaskan, dokter yang mengeluhkan terkait kurangnya ketersediaan obat di RSU Pirngadi Medan, haruslah mendapat perlindungan hukum. Dokter tersebut, kata dia,  telah menyampaikan informasi penting yang seharusnya dapat digunakan untuk memperbaiki pelayanan di RSUD Pirngadi Medan.

"Dokter yang menyampaikan keluhan ini perlu dilindungi, karena apa yang diungkapkannya adalah  bisa membantu memperbaiki manajemen dan pelayanan di RSUD Pirngadi," ujarnya. 

Ia juga menyarankan, agar dokter tersebut dapat menjadi Whistleblower atau pengungkap fakta dan  penegak hukum sebaiknya cepat merespon termasuk juga pemerintah.

MHKI Sumut, juga mendorong agar kasus ini diusut secara menyeluruh dan ditelusuri lebih lanjut mengenai penyebab habisnya stok obat di rumah sakit. Menurut Redyanto, keluhan tersebut harus menjadi bahan introspeksi bagi manajemen rumah sakit dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

"Keluhan ini seharusnya diterima sebagai kritik yang membangun untuk perbaikan ke depan, jangan pula dipandang sebagai ancaman," tegasnya.

Kasus kekurangan obat di RSUD Pirngadi Medan menjadi perhatian publik setelah seorang dokter mengeluhkan masalah tersebut lewat video di media sosial. 

Dalam video yang beredar di grup WhatsApp, dokter yang diketahui bernama Mohammad Ramadhani Soeroso tersebut, mengungkapkan bahwa seorang pasien yang dirawatnya meninggal dunia karena ketiadaan obat di rumah sakit tersebut.

“Innaillahi wa inna ilaihi raji’un. Ada pasien aku exit, meninggal dia,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa kondisi serupa telah terjadi sebelumnya, di mana pasien meninggal akibat ketiadaan obat di rumah sakit tersebut.

Keluhan ini semakin menegaskan kondisi yang memprihatinkan di RS Pirngadi, yang menurut pria tersebut, sering mengalami kekurangan obat, termasuk obat kemoterapi. Ia juga menyampaikan bahwa para dokter terpaksa harus membeli obat sendiri untuk menyelamatkan pasien mereka.

Dia juga mengarahkan kritiknya kepada Walikota Medan Bobby Nasution yang saat ini tengah mencalonkan diri sebagai gubernur. Ia meminta agar permasalahan ini segera diperhatikan dan diselesaikan.(ob/adm)

Lebih baru Lebih lama

Iklan

Formulir Kontak