Opsiberita.com - Animo warga masyarakat untuk menyalurkan hak suaranya di tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dan Provinsi Sumatera Utara sangat rendah.Terpantau pagi hingga siang hari sangat rendah, Rabu (27/11) , terlihat hanya petugas dan saksi yang terlihat kebingungan menunggu pemilik suara.
Ferdy, salah seorang warga pemilik suara di TPS 06 Desa Pidoli Lombang Kecamatan Panyabungan mengatakan cukup heran hingga pukul 10.00 TPS masih sepi," sepi pak, kita heran juga padahal di sosmed dan berita ramai soal Pilkada Madina ini dan ternyata sepi", ungkapnya.
"Kayaknya KPU nya nggak mampu ini mengajak warga datang ke TPS, mungkin kurang greget sosialisasinya dan minta agar penggunaan anggaran sosialisasi KPU Madina supaya diusut dan perlu pecat aja komisionernya", tambahnya
Informasi dari Desa Hutabargot Lombang juga demikian, Akmal melalui sambungan telepon mengatakan sempat 2 kali dihalo halokan melalui toa masjid, namun para pemilih tetap enggan datang untuk mencoblos.
Ditanya berapa persen kehadiran pemilih, ia belum bisa menyebutkan yang jelas dibawah 40 persen, katanya.
Sementara Sawaluddin wakil ketua SMSI Madna juga menyoroti rendahnya partisipasi pemilih pada Pilkada Madina.
"Ia menilai minimnya pelibatan media massa dalam sosialisasi Pilkada diduga salah satu penyebab rendahnya partisipasi masyarakat",ucpa Syawal sembari menyebutkan kalau KPU Madina hanya mengandalkan media sosial ( medsos) dalam pilkada Madina.
Syawal menilai penggunaan anggaran sosialisasi Pilkada Madina yang tidak transparan harus menjadi faktor utama sepinya TPS di hari pencoblosan." Saya berpendapat KPU sangat lemah dalam strategi sosialisasinya, hari ini merupakan dampak berantai dari program sosialisasi sebelumnya", sebutnya.
"Untungnya teman - teman media melalui pemberitaan meramaikan pesta demokrasi ini sehingga sedikit menarik untuk dipantau, namun saya harus mengkritik penyelenggara yang terlihat kurang mampu menyelenggarakan pesta demokrasi kali ini", tutupnya dan menegaskan pelaksanaan Pilkada kali ini di Madina sangat amburadul. (ob/afsir)