Opsiberita.com - Menanggapi persoalan sikap pragmatisme di kalangan masyarakat Mandailing Natal (Madina) dalam setiap pelaksanaan pemilihan kepala daerah ( Pilkada) ditanggapi berbeda oleh dua pasangan calon ( Paslon) Pilkada Madina 2024.
Paslon no 1 On ma Harun Mustafa Nasution dan Muhammad Ichwan Husin Nasution menyebutkan, sikap pragmatisme atau pemberian imbalan adalah sesuatu yang tidak baik dan dapat merusak tatanan demokrasi, karena itu perlunya pendidikan politik bagi masyarakat bahwa pragmatisme adalah sesuatu yang tidak baik.
"Kita akan mendidik masyarakat agar secara bertahap sikap pragmatisme itu dapat kita hilangkan, kita akan mendidik masyarakat", ujar Cabup no. 1 Harun Mustafa saat menyampaikan tanggapan terkait pertanyaan panelis di sesi ke 1 debat Pilkada Madina yang berlangsung di aula hotel Sapadia Gunungtua, Kabupaten Paluta, Kamis (13/11) malam.
Sementara Cabup no. 2 Saifullah Nasution meski sepakat dengan Harun yang menyatakan bahwa pragmatisme adalah tidak baik. Namun ia mengaku adanya pragmatisme justru datang dari warga masyarakat Madina.
" Soal pragmatisme masyarakat ini kita juga terkadang tidak bisa berbuat banyak, karena justru yang sering meminta uang", tuding Saifullah.
Di sesi yang sama persoalan intoleransi di kalangan masyarakat yang juga ditanyakan moderator baik Harun maupun Saifullah menyatakan pendapat berbeda.
Harun On ma secara jelas menyatakan bahwa kehidupan beragama dan sosial di Madina selama ini baik - baik saja dan tidak ada pertentangan antara Ummat beragama
dan jikapun ada persoalan intoleransi akan diselesaikan dengan pendekatan melalui Forum Komunikasi Umat Beragama ( FKUB).
"Jika pun ada persoalan yang berbuntut intoleransi, kita akan dorong penyelesaian melalaui wadah FKUB", ucap Harun.(ob/afsir)