Opsiberita.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan baru, yang berlokasi di kawasan Panatapan, tidak jauh dari komplek Perkantoran Pemkab Mandailing Natal (Madina) Payaloting akan mulai dioperasikan pada Februari 2025.
"Kalau melihat progres pengerjaan yang ada saat ini, kita optimis pada bulan Februari 2025 ini akan mulai kita operasikan", ujar Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK) pembangunan RSUD Panatapan Panyabungan Wiwin Perdiansyah saat ditemui wartawan di Panyabungan, Jumat ( (6/12/2024).
Wiwin menjelaskan pembangunan rumah sakit umum tersebut untuk tahun 2024 ini ada 5 paket pekerjaan pembangunan. Dimana salah satunya adalah pembangunan gedung baru.
"Terus ada lagi penyempurnaan di lantai 3 gedung BKIA, kemudian pemasangan kaca, selanjutnya di lantai gedung Radiologi dan pembangunan intlasi pengolahan air limbah atau IPAL dan pembangunan air bersih, " ujarnya.
Kemudian 5 paket pekerjaan di gedung RSU Panyabungan, menurutnya segera rampung di akhir tahun 2024 ini sesuai dengan kontrak.
Akan tetapi sebut Wiwin ada salah satu pekerjaan yang kemungkinan diperpanjang melewati akhir tahun 2024 ini yaitu pembangunan gedung baru.
Hal itu dikarenakan dalam pekerjaan awalnya ada yang tertunda sedikit terkait penggunaan tiang pancang. Terus apakah kekuatan tiang pancang itu layak digunakan atau bagaimana kita mengajukan permohonan pengujian ke USU, dan disitulah waktu itu memakan waktunya padahal kita mengusulkannya itu ke USU sebelum satu bulan penandatanganan kontrak,
Lebih lanjut Wiwin menjelaskan mengenai tiang pancang yang di ujikan kelayakan ke Universitas Sumatera Utara, baru keluar rekomendasi sebulan sesudah penandatanganan kontrak. Maka terjadi keterlambatan dalam pekerjaan.
Ia juga menjelaskan selain itu lagi karena ada pemasangan yang produknya harus pabrikan seperti lifnya.
Sedangkan terkait sumber dana anggaran pengerjaan 5 paket pekerjaan pembangunan rumah sakit umum Panyabungan, keseluruhannya bersumber dari dana DAK dan pelaksanaanya dilakukan melalui tender ," sambungnya lagi.
" Jadi anggaran yang kita mulai kita Terima sejak 2015 itu dilakukan secara bertahap, karena anggaran yang bersumber dari dana DAK ( Dana Alokasi khusus) kementerian kesehatan itu tidak mencukupi sekaligus.
Ia juga mengungkapkan pengerjaan pembangunan rumah sakit itu dikerjakan sejumlah perusahaan berbadan hukum CV melalui tender.
Namun ia mengakui, dari 3 pemilik perusahaan tidak satupun yang berasal dari Madina. " Semua perusahaan berasal dari luar Madina dan dilakukan melalui tender dan bukan penunjukan langsung", pungkasnya.(ob/afsir)